Institut Pariwisata Trisakti Hadiri Rapat Pendahuluan Penyusunan Dokumen Kajian Pengembangan Ekonomi Lokal melalui Geoproduk di Kawasan Geopark Bayah Dome Tahun 2024

Dalam rangka menindaklanjuti tujuan dari Nota Kesepahaman antara Institut Pariwisata Trisakti dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, Nomor: 026/IPT/MoU/XI/2023 dan Nomor: 102/MoU-17/TPKS/2023 tentang Pengembangan Pendidikan, Penelitian dan Sumber Daya Manusia, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) menyelenggarakan rapat Penyusunan Dokumen Kajian Pengembangan Ekonomi Lokal melalui Geoproduk di Kawasan Geopark Bayah Dome Tahun 2024

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2024 di kantor Bapelitbangda Kabupaten Lebak diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari Jajaran Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, Tenaga Ahli dari Fakultas Teknik Geologi UNPAD, Fakultas Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Indonesia, Komite Nasional Geopark Indonesia, Komite Ekonomi Kreatif Lebak, Kepala Perum Perhutani KPH Banten, dan Jaringan Geopark.

Perwakilan dari Institut Pariwisata Trisakti yang turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu, Bapak Adam Rachmatullah, S.Par., M.Sc dan Bapak Oktovianus, S.Hut.MSi, serta kemudian Prof. Willy Arafah, MM., DBA, Bapak Dr. Saptarining Wulan, dan Purwanti Dyah Pramanik, M.Si yang mengikuti pertemuan secara hybrid melalui platform/aplikasi zoom.

Kegiatan tersebut dibuka dengan sambutan Bapak Widy Ferdian, SP., MA selaku Sekretaris Bapelitbangda Kabupaten Lebak yang menyampaikan bahwa Geopark Bayah Dome merupakan jalan baru ekonomi inklusif berkelanjutan yang mengedepankan potensi lokal sebagai basis pariwisata di Kabupaten Lebak.“Tujuan dari disusunnya dokumen ini adalah untuk mengidentifikasi geoproduk yang dapat dibuat oleh masyarakat setempat dari hasil bumi, olahan pangan, kerajinan dan yang lainnya berdasarkan potensi lokal di kawasan Geopark Bayah Dome sehingga dapat tergambarkan pola aktivitas produksi dan distribusi geoproduk tersebut memberikan penghasilan tambahan bagi penduduk setempat dan dapat menarik investasi “ Ujar Widy.Dalam kesempatan yang sama, Bapak Adam Rachmatullah, S.Par., M.Sc menyampaikan bahwa besarnya potensi geodiversity, geoheritage and culture diversity yang ada di Bayah Dome Kabupaten Lebak perlu dikembangkan secara optimal dengan cermat dan kedisiplinan tingkat tinggi, mengingat berbagai sumber daya yang ada sebagaian besar merupakan ontologi dari pada conservation and preservation areal. Selain itu, dalam pengelolaan Bayah Dome selalu dipertemukan dengan integrasi multi-disiplin dan multi-actor sehingga setiap keputusan pengelolaan dan pengembangannya harus selalu mengkedapankan scientific based dengan orientasi jangka panjang, guna menjaga tatanan geodiversity, geoheritage and culture diversity serta menjamin aspek keberlanjutan dari geoproduk/ geopark product yang sudah ada.

Selanjutnya, tim tenaga ahli Institut Pariwisata Trisakti juga menyampaikan bahwa sebelum terjun ke lapangan untuk mencari data primer, tim memerlukan diskusi secara tajam terkait ruang lingkup kajian, hingga rencana teknis keberangkatan. Hal ini bukan saja menjadi penting guna mengangkat isu efisiensi dan efektifitas pola kerja di lapangan, melainkan juga untuk mengoptimalkan momentum waktu serta isu pertimbangan deadline proyek di akhir kuartal 4.

 

Visited 69 times, 1 visit(s) today
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pinterest

leave a reply