STP Trisakti Gelar Wisuda Perdana Program Double Degree GTU China

[vc_row][vc_column width=”3/4″ el_class=”vc_sidebar_position_right” offset=”vc_col-lg-9 vc_col-md-9 vc_col-sm-12″][stm_post_info css=”.vc_custom_1437111129257{margin-bottom: 0px !important;}”][vc_custom_heading text=”Ke-23 wisudawan adalah angkatan pertama dari program yang diluncurkan pada 2016 lalu.” font_container=”tag:h3|text_align:left” use_theme_fonts=”yes”][vc_column_text]


Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti menggelar wisuda perdana program double degree dengan Guilin Tourism University (GTU), China. Ke-23 wisudawan adalah angkatan pertama dari program yang diluncurkan pada 2016 lalu.

Ketua STP Trisakti Fetty Asmaniati menyampaikan bahwa “Ini sungguh membanggakan. Meski saat ini dunia pariwisata dunia sedang “hancur” karena pandemi corona virus disease (covid-19), namun mahasiswa tetap semangat dalam menuntut ilmu disana.

Wisuda digelar secara daring di kampus STP Trisakti Tanah Kusir Jakarta dan kampus GTU di Guanxi, China, pada Rabu (15/7). Acara wisuda juga dihadiri Ketua Yayasan Trisakti, Djanadi Bimo Prakoso dan sebagian orangtua mahasiswa.

Fetty menjelaskan, STP Trisakti memiliki program double degree dengan sejumlah kampus pariwisata terkemuka dari 4 negara. Disebutkan, The IMI Switzerland, Burapha University, Thailand, Dong-A University, Korea Selatan dan Guilin Tourim University, Cina. Program double degree lainnya sedang dirintis dengan James Cook University Australia.

“Beragam universitas asing ini untuk memberi pilihan pada mahasiswa yang tertarik dengan program double degree. Jika tertarik belajar di Eropa, bisa memilih The IMI Switzerland. Tetapi jika tak ingin jauh-jauh, bisa ke Thailand atau Korea. Mau belajar tentang China, bisa ke Guilin,” ucapnya.

Fetty meyakinikan kampus yang diajak kerja sama STP Trisakti memiliki reputasi yang bagus. Diharapkan, lulusannya dapat bersaing di dunia global. “Keuntungan dari program double degree ini, mahasiswa jadi mahir dalam bahasa Inggris. Sehingga mereka bisa berkarir di industri pariwisata secara global,” katanya.

Keistimewaan dari program double degree di STP Trisakti, lanjut Fetty, pembelajaran dilaksanakan selama 2 tahun di masing-masing negara. Program magang diatur oleh perguruan tinggi asing. Sehingga peluang untuk bisa magang di industri pariwisata berkelas dunia akan lebih mudah.

“Untuk bisa kuliah di kampus asing mahasiswa tak perlu ikut tes. Kualitas STP Trisakti sudah dipercaya oleh perguruan tinggi asing tersebut,” katanya.

“Memang jumlah mahasiswa untuk kelas double degree ini tak terlalu banyak, sekitar 20 orang per angkatan per negara. Tetapi ini kan program pilihan jika ada mahasiswa yang ingin menikmati pendidikan di luar negeri tanpa perlu repot mendaftar sendiri,” ucap Fetty.

Salah satu lulusan GTU China yang menjalani wisuda di Jakarta, Denis Benjamin Nelwan mengaku senang bisa ikut program double degree di GTU China. Sebagai mahasiswa perintis dalam program tersebut, ia mengaku banyak suka dan dukanya.

“Ada beberapa jadwal yang bentrok, dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan. Saya maklum, karena angkatan kami ini kan perintis. Tetapi kami jadi tertantang untuk terus maju. Apalagi masalah bahasa. Banyak tamu yang tidak bisa berbahasa Inggris, akhirnya mau tidak mau kami yang harus belajar bahasa mandarin ekstra keras,” tuturnya.

Denis mengaku senang, meski baru saja lulus dari STP Trisakti sudah ditawari pekerjaan di sebuah hotel bintang 5 di Malaysia. Namun, kepergian ke negara jiran tersebut harus ditunda karena covid-19. “Tapi posisi saya disana sudah disiapkan. Begitu covid-19 mereda saya akan berangkat ke Malaysia,” katanya.

Vonny, ibunda Denis mengaku senang anaknya bisa berubah menjadi penuh tanggung jawab dan berpikir masa depan saat kuliah di STP Trisakti. “Waktu Denis minta ikut program double degree di GTU China, saya tekankan untuk serius karena biayanya tidak murah kan. Dan dia membuktikan itu,” katanya.

Ibu pemilik anak kembar tiga, dan salah satunya adalah Denis itu menambahkan, dirinya merasa bangga karena anaknya yang baru lulus, langsung mendapat tawaran pekerjaan di sebuah hotel di Malaysia. Meski lokasinya jauh, hal itu tidak menjadi kendala selagi anaknya suka akan pekerjaan tersebut.

“Saya izinkan dia kerja di negara mana saja. Mumpung masih muda, gali pengalaman seluas-luasnya. Luar biasa sekali STP Trisakti ini, bisa mengubah anak saya menjadi percaya diri, tanggung jawab dan bersikap dewasa,” kata Vonny. (FA)


[/vc_column_text][vc_row_inner][vc_column_inner width=”1/3″][vc_btn title=”Galeri Foto” color=”warning” css_animation=”fadeInUp” link=”url:https%3A%2F%2Fdrive.google.com%2Fdrive%2Ffolders%2F19VNc7ywYDj-5Ze-2ghggAHXcQ5KHdWTq%3Fusp%3Dsharing|title:Lihat%20Galeri%20Foto|target:%20_blank|”][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/3″][/vc_column_inner][vc_column_inner width=”1/3″][/vc_column_inner][/vc_row_inner][stm_post_author][stm_post_comments][/vc_column][vc_column width=”1/4″ offset=”vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_widget_sidebar sidebar_id=”default” el_class=”sidebar-area-right sidebar-area”][stm_post_tags][/vc_column][/vc_row]

Visited 44 times, 1 visit(s) today
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pinterest

Leave a Reply