[vc_row][vc_column width=”3/4″ el_class=”vc_sidebar_position_right” offset=”vc_col-lg-9 vc_col-md-9 vc_col-sm-12″][stm_post_info css=”.vc_custom_1437111129257{margin-bottom: 0px !important;}”][vc_column_text]
Secara berturut – turut selama 4 (empat) tahun terakhir, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta mengembangkan metode pembelajaran berbasis layanan (Service Learning) untuk mahasiswa semester awal. Mahasiswa dengan nilai English Competency Test 800 atau lebih diwajibkan untuk mengikuti program ini, dan tidak mengikuti perkuliahan Bahasa Inggris di semester pertama. Mahasiswa akan dibagi dalam kelompok dan akan melaksanakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat selama satu semester yang bisa memberdayakan kemampuan Bahasa Inggris mereka. Pada tahun ini, proyek yang diambil adalah Fun Teaching di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD (Sekolah Dasar) di kawasan Bintaro – Tangerang Selatan, dan Sekolah Bisa dengan dosen pembimbing oleh Ibu Dra. Rina Suprina, M.Hum, M.Si.Par, Ibu Nurti Rahayu, M.Pd, Ibu Tri Yanuarsih, M.Pd dan Bapak Fernando, M.Par
Kegiatan yang dilakukan pada program ini diantaranya adalah Fun English in community, News Letter, Make an English event, Fun Educational Trip dan lain sebagainya.
Di akhir program, siswa memberikan paparan tentang pelaksanaan program yang telah di lakukan dari awal sampai akhir kegiatan Service Learning. Hasil evaluasi program tersebut akan di input sebagai nilai untuk mata kuliah Bahasa Inggris pada semester 1. Selain itu, refleksi tentang pengalaman belajar yang mereka dapatkan telah dikaji dalam penelitian yang berjudul “STUDENTS’ SELF REFLECTION ON SERVICE LEARNING PROGRAM (A Case Study of Service Learning Program at Trisakti School of Tourism) oleh Nurti Rahayu, Emenina Tarigan, dan Deafani Clara Sinaga yang diterbitkan dalam proceeding International Conference on Teacher Training and Education (ICTTE 2016) di Universitas Negeri Surakarta (UNS). Dalam kajian tersebut menyatakan bahwa program ini paling banyak berdampak pada nilai-nilai pribadi seperti kedisiplinan, tanggung jawab, percaya diri, berfikir logis dan kritis, dan kreatif dan inovatif. Selain itu, mahasiswa juga merasakan dampak perubahan pada nilai-nilai sosial, nasionalisme, peningkatan akademis, dan sikap terhadap pendidikan dan pengajaran. Pada akhirnya, program ini memberikan pengalaman belajar secara nyata untuk berinteraksi dan melayani masyarakat yang membutuhkan sehingga bisa membekali mahasiswa dengan life-skill untuk masa depan.
Berikut ini adalah foto-foto kegiatan service learning.
[/vc_column_text][stm_post_author][stm_post_comments][/vc_column][vc_column width=”1/4″ offset=”vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_widget_sidebar sidebar_id=”default” el_class=”sidebar-area-right sidebar-area”][stm_post_tags][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_images_carousel images=”5256,5257,5258,5259,5260,5261,5262″ img_size=”medium” slides_per_view=”3″ autoplay=”yes” title=”Service Learning STP Trisakti”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_custom_heading][/vc_column][/vc_row]