Jakarta, 7 Maret 2025 – Institut Pariwisata Trisakti mengadakan Workshop Penulisan Hibah BIMA sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas proposal penelitian serta pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang diajukan oleh dosen. Acara yang berlangsung di Ruang Auditorium IP Trisakti ini dihadiri oleh seluruh dosen sebagai bentuk komitmen institusi untuk memperbesar peluang memperoleh pendanaan hibah dan memperkuat kontribusi akademik kepada masyarakat. Diharapkan, melalui workshop ini, dosen-dosen dapat menyusun proposal yang lebih kompetitif dan sesuai dengan standar hibah yang ada.
Wakil Rektor I, Agus Riyadi, SST.Par, M.Sc, Ph.D., membuka acara dengan menekankan pentingnya penelitian dan PKM untuk meningkatkan daya saing akademik suatu institusi pendidikan tinggi. Dalam sambutannya, beliau berharap setiap program studi dapat menghasilkan minimal satu proposal hibah yang siap diajukan melalui platform BIMA. Dengan meningkatnya partisipasi dosen dalam hibah penelitian dan PKM, IP Trisakti diharapkan semakin besar peluangnya untuk mendapatkan pendanaan hibah, yang pada gilirannya akan memperluas peran institusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat.
Workshop ini terdiri dari tiga sesi yang dipandu oleh Dr. Devita Gantina, M.Par., selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) IP Trisakti.
Sesi pertama menghadirkan Dr. Sularso Budilaksono, M.Kom., selaku Direktur LPPM Universitas Persada Indonesia YAI yang membawakan materi Kanvas Model Hibah: Integrasi Deepseek, Tools AI Terbaru, dan E-Catalog untuk Kompetisi Hibah 2025. Dalam sesi ini, Dr. Sularso menjelaskan bagaimana Kanvas Model Hibah dapat membantu merancang proposal yang sistematis dan kompetitif. Selain itu, beliau juga memperkenalkan pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti Deepseek untuk menganalisis tren penelitian dan menyusun kerangka proposal yang lebih relevan dengan kebijakan hibah yang ada. Penggunaan E-Catalog juga dibahas untuk menyusun anggaran penelitian yang lebih akurat.
Pada sesi kedua, Dr. Rahmat Ingkadijaya, MM., selaku Kepala Program Studi S3 Pariwisata IP Trisakti membawakan materi Pembuatan Roadmap Hibah, yang menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang dalam penelitian agar proposal yang diajukan menjadi lebih terarah dan berkesinambungan. Dr. Rahmat menjelaskan bahwa roadmap penelitian tidak hanya membantu menyusun proposal yang kuat, tetapi juga membuka peluang pendanaan lebih luas. Dalam sesi ini, peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi mengenai kendala yang mereka hadapi dalam menyusun proposal hibah, serta mendapatkan solusi dari pemateri.
Sesi ketiga, Dr. Surya Fadjar Boediman, MM.Par., selaku Dekan Fakultas Akademik, IP Trisakti memberikan materi terkait Pembuatan Kanvas Proposal. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan arahan untuk membuat kanvas proposal dalam menyusun proposal hibah yang kompetitif, mulai dari pemilihan topik hingga penyusunan metodologi dan strategi untuk meningkatkan peluang proposal diterima. Dr. Surya juga membagikan studi kasus dari proposal hibah yang telah berhasil mendapatkan pendanaan, sehingga peserta bisa memahami faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan proposal.
Melalui workshop ini, dosen IP Trisakti tidak hanya mendapatkan pemahaman konseptual mengenai strategi penulisan hibah yang efektif, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan dalam menyusun proposal hibah mereka. Dengan adanya bimbingan dari para ahli di bidangnya, diharapkan dosen dapat lebih percaya diri dalam mengajukan proposal hibah dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Kehadiran seluruh dosen dalam kegiatan ini merupakan komitmen IP Trisakti untuk memperkuat budaya riset dan pengabdian kepada masyarakat. Workshop ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas akademik dosen serta memperbesar peluang institusi untuk mendapatkan hibah penelitian di masa depan. Dengan dukungan dari pimpinan institusi dan pemanfaatan teknologi serta strategi yang tepat, IP Trisakti diharapkan semakin berkembang sebagai pusat riset dan inovasi dalam bidang pariwisata, serta dapat memberikan solusi untuk tantangan di industri pariwisata dan masyarakat luas.