Pelatihan Life Skills : Tingkatkan Daya Saing Pencari Kerja di Tengah Tantangan Dunia Pariwisata Indonesia

JAKARTA (LB)–Diageo dan Institut Pariwisata Trisakti (IPT) bekerjasama menggelar pelatihan Learning for Life (L4L) bagi 400 mahasiswa pada 25, 28-30 April dan 2 Mei 2025. Pelatihan 5 hari itu menjadi momentum penting di tengah-tengah tantangan yang dihadapi dunia pariwisata Indonesia sejak akhir 2024 – akibat dari menurunnya daya beli masyarakat dan pemangkasan anggaran pemerintah. PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) mengungkapkan 595 dari dari 717 hotel (83%) di 30 provinsi dalam kondisi merugi berdasarkan survei yang mereka rilis Maret lalu. Jumlah tamu anjlok hingga 30% dengan 88% hotel menyatakan akan melakukan PHK bila kondisi tak segera membaik.

          L4L yang disponsori Diageo secara konkrit bertujuan membekali 400 mahasiswa dengan keterampilan hidup untuk meningkatkan daya saing peserta mahasiswa semester 4 dan 6. Mereka akan berjuang mengisi kesempatan magang pada semester depan.

Harini Tunjungsari saat memandu pelatihan.

          Pelatihan mencakup keterampilan hidup utama work mindset, growth mindset, resilience, teamwork dan strategic communications, melengkapi hard skills seperti memasak, mengurus hotel, dan sebagainya yang sudah mereka pelajari di kampus. Mahasiswa juga dibekali pengetahuan khusus yang wajib mereka kuasai untuk menciptakan pariwisata berkelanjutan, inklusif, bebas dari pelecehan seksual, serta bertanggung-jawab terkait pelayanan minuman beralkohol. Pelatihan dikembangkan berdasarkan modul L4L dari Diageo yang sukses diterapkan di berbagai negara sejak beberapa tahun terakhir, diadaptasikan dengan situasi di Indonesia melalui proses riset dengan para mahasiswa dan dosen IPT.

          “Kami sangat bangga dapat menjalin kerja sama dengan Institut Pariwisata Trisakti yang Juni nanti berusia 56 tahun. Program Learning for Life menjadi langkah awal kami memberdayakan tenaga kerja masa depan yang profesional dan berdaya saing tinggi,” ujar Bayu Hanandhika, Direktur Diageo Indonesia, saat penandatanganan MoU dengan IPT pada 14 Februari lalu.

Dennis Depriadi saat memandu pelatihan.

Rektor IPT, Fetty Asmaniati, menanggapi bahwa, kemitraan ini membantu mahasiswa kami dalam memperoleh wawasan industri yang lebih luas serta keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Agar relevan, pelatihan dipandu oleh Tim Fasilitator dengan pengalaman puluhan tahun di bidang F&B, bisnis pariwisata, dan psikologi. Mereka adalah Wawan Kurniawan (Lead Brand Ambassador Diageo Bar Academy yang pernah bekerja di Disney Cruise hingga BATS Shangri La), Dennis Depriadi (Head Business Relations Bobobox, sebuah chain hotel dengan ekspansi tercepat di Indonesia); serta Harini Tunjungsari (psikolog pendidikan Unika Atmajaya).  Dapoerdongeng, konsultan edukasi dan budaya, dipercaya Diageo untuk merancang metode pelatihan Learning Journey dengan pendekatan role-playing dan games.

Peserta L4L diajak memahami pentingnya life skills dengan cara menghadapi berbagai skenario yang terinspirasi dari situasi-situasi riil di dunia pariwisata: dari persoalan kerusakan lingkungan, Pembelajaran dengan konsep penyajian minuman yang aman, taat hukum, dan bertanggung jawab bagi konsumen, turis, dan pelanggan hingga menghadapi pelecehan seksual..

          Alifia Ayu Dinar Chairunnisa, mahasiswa jurusan Kewirausahaan, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan tantangan intelektual yang mendorong peserta untuk mempertimbangkan berbagai aspek dalam pengambilan keputusan.

 “Pelatihan ini membuat kita berpikir kritis dengan mempertimbangkan beberapa hal, tetapi tetap menemukan problem solving yang tepat,” ujarnya.

          Sementara itu, Miura Marcella dari jurusan Pengelolaan Perhotelan menyampaikan bahwa pendekatan studi kasus memberikan pengalaman yang menggambarkan situasi nyata.

“Studi kasus ini membantu membuat saya merasa ditempatkan di lokasi kejadian dan mencari jalan keluar untuk suatu permasalahan,” katanya.

Wawan Kurniawan saat memandu pelatihan.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya institusi dalam mengintegrasikan pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) guna mempersiapkan lulusan yang adaptif, kompeten, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. Kegiatan serupa direncanakan akan terus dikembangkan juga program pelatihan lainnya.

          Diageo Indonesia dan Institut Pariwisata Trisakti berharap pelatihan L4L bisa membantu  mencetak lebih banyak profesional berkualitas yang siap menghadapi dinamika industri pariwisata.

“Kami yakin bahwa program ini akan menghasilkan tenaga profesional yang dapat membawa pariwisata Indonesia bahkan ke level internasional,” tegas Rektor IPT, Fetty Asmaniati dalam kesempatan terpisah. **

Visited 70 times, 1 visit(s) today
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pinterest

Leave a Reply