Mahasiswa Program Internasional Hospitality Management Institut Pariwisata Trisakti (IPT) Jakarta baru saja menyelesaikan pengalaman belajar berharga di kapal pesiar Genting Dream dengan rute Singapura – Melaka – Singapura selama 3 hari 2 malam (23-25 November 2025). Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman langsung mengenai standar pelayanan, operasional, dan manajemen hospitality kelas dunia.
Selama perjalanan, para mahasiswa berkesempatan melakukan observasi mendalam di berbagai departemen kapal, mulai dari restoran, housekeeping, hingga front office. Mereka juga berdialog langsung dengan kru internasional untuk memahami prosedur operasional, standar keamanan, serta manajemen layanan yang diterapkan di kapal pesiar. Selain itu, kunjungan ke Melaka dan Singapura memberikan pengalaman berharga dalam mengaitkan praktik hospitality dengan wisata budaya yang autentik.
Kegiatan ini berlangsung dengan pendampingan penuh dari Dekan Fakultas Vokasi, Dr. Amrullah, SH., M.Hum., M.Si.Par, Koordinator Program Internasional, Dr. Nurti Rahayu, M.Pd, serta Wakil Ketua Pusat Bisnis Kepariwisataan, Nur Chairunnisa, M.Par. Kehadiran pimpinan akademik ini memastikan bahwa setiap aktivitas mahasiswa terarah, aman, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran internasional.
Lebih dari sekadar perjalanan, program ini menjadi laboratorium nyata bagi mahasiswa untuk menghubungkan teori dengan praktik. Mereka tidak hanya belajar tentang standar pelayanan kelas dunia, tetapi juga menghayati nilai profesionalisme, disiplin, dan sensitivitas budaya yang menjadi fondasi utama dalam industri hospitality. Dengan dukungan penuh dari institusi, pengalaman di Genting Dream Cruise ini diharapkan mampu memperkuat kesiapan mahasiswa sebagai calon profesional yang kompetitif di tingkat global.

Sebagai bagian dari program akademik, mahasiswa juga mengikuti webinar Food Safety (HACCP) yang menghadirkan narasumber Adri Darma Rolos, seorang praktisi dan pakar di bidang keamanan pangan, yang bertugas sebagai Complex Executive Chief Steward Pan Pacific Hotels Group. Webinar ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang sistem Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), yang menjadi standar internasional dalam menjamin keamanan makanan di industri hospitality, khususnya di kapal pesiar dan hotel. Diskusi interaktif ini memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya penerapan food safety dalam menjaga kualitas layanan dan kepercayaan tamu. Pak Adri menegaskan bahwa food safety harus menjadi bagian dari diri kita dalam bekerja maupun kehidupan sehari-hari. Pilar ini sesungguhnya menjaga kita semua dari potensi kegagalan dalam penerapan keamanan pangan. Dalam konteks industri perhotelan, food safety merupakan hasil terbaik yang senantiasa menyertai penyajian makanan, cita rasa, serta layanan hospitality.

Salah satu mahasiswa, Angel, menyampaikan kesannya: “Belajar langsung di kapal pesiar membuat saya benar-benar memahami bagaimana detail pelayanan menjadi kunci kepuasan tamu. Saya merasa lebih siap menghadapi dunia kerja internasional karena melihat langsung standar yang diterapkan di industri cruise.”
Dukungan orangtua juga menjadi bagian penting dari keberhasilan program ini. Ibu Sandra Dewi orangtua dari Carin, menuturkan: “Kami melihat anak-anak begitu bahagia mengikuti program Genting Dream Cruise. Bagi mereka, ini merupakan pengalaman yang luar biasa sekaligus tak terlupakan. Sebagai orang tua, kami merasa bangga karena anak kami memperoleh ilmu, wawasan internasional, serta pengalaman berharga selama berada di kapal pesiar. Terima kasih kami sampaikan kepada IP Trisakti yang telah menyelenggarakan program yang tidak hanya edukatif tetapi juga menyenangkan. Program ini benar-benar kami rekomendasikan”.

Ibu Lenny Christina, alumnus Perhotelan APT 1997 sekaligus orangtua mahasiswi program internasional, menuturkan bahwa kapal pesiar kini telah menjadi pilihan umum bagi keluarga untuk berlibur. Ia menekankan perbedaan utama antara hotel dan kapal pesiar, yakni kehidupan di atas kapal yang memberikan kenyamanan penuh bagi penumpang, sementara staf pelayanan menghadapi tantangan karena harus “tinggal” di kapal selama pelayaran. Bahkan di luar jam tugas, mereka dituntut untuk selalu siap bila diperlukan. Selain itu, menurutnya fungsi kapal pesiar pada dasarnya serupa dengan hotel. Ibu Lenny juga menyampaikan dukungannya agar program ini dapat dijalankan secara rutin bagi angkatan berikutnya, karena membuka wawasan mahasiswa bahwa dunia perhotelan tidak terbatas hanya pada hotel.
Bapak Sessa Budi P. Sugardo, selaku orang tua dari mahasiswi Aaishabes, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Institut Pariwisata Trisakti atas terselenggaranya Cruise Dream Program. Menurut beliau, kegiatan ini sangat bermanfaat karena membuka wawasan mahasiswa terhadap cakrawala dunia, sekaligus memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di masa depan. Hal senada disampaikan Ibu Anita Hong, orangtua dari Kevin Dwinov.
Melalui kegiatan ini, Program Internasional Hospitality Management menegaskan komitmennya menghadirkan pembelajaran yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri global. Mahasiswa tidak hanya belajar tentang hospitality, tetapi juga menghayati bagaimana pelayanan prima menjadi fondasi keberhasilan pariwisata dunia. Ke depan, Program Internasional Hospitality Management akan terus menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis pengalaman nyata, sehingga lulusan tidak hanya siap bersaing di tingkat nasional, tetapi juga mampu berkontribusi dalam mengangkat daya saing pariwisata Indonesia di kancah internasional.

