Mahasiswa Magister Pariwisata Institut Pariwisata Trisakti Eksplorasi Desa Wisata, potensi industri MICE dan Bandara YIA dalam mendukung pariwisata di Yogyakarta

Desa Wisata Krembangan, The Alana Hotel and Convention by ASTON, dan Yogyakarta International Airport 25–26 Oktober 2025

Yogyakarta, 25–26 Oktober 2025 – Sebagai bagian dari kegiatan akademik wajib, mahasiswa Program Magister Pariwisata (S2) Institut Pariwisata Trisakti melaksanakan Field Research selama dua hari di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang mengusung tema “Identifikasi Potensi Industri MICE di Yogyakarta serta Analisis Keterkaitan antara Konektivitas Udara, Kualitas Pelayanan, Teknologi, dan Pemasaran terhadap Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan” ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri pariwisata.

Sebanyak 44 mahasiswa dari kelas Reguler, ASPERAPI, dan Angkasa Pura (Batch 33) mengikuti kegiatan ini dengan pendampingan lima dosen, yaitu Dr. Nurbaeti, M.M., QRGP (Wakil Rektor II), Dr. Novita Widyastuti, S.ST.Par., M.Si.Par. (Wakil Rektor III), Dr. Rina Suprina, M.Hum., M.Si.Par. (Kaprodi Magister Pariwisata), Dr. Saptarining Wulan, dan Dr. Doni Muhardiansyah.

Penelitian lapangan ini melibatkan tiga lokasi utama: Desa Wisata Krembangan, The Alana Hotel and Convention by ASTON, dan Yogyakarta International Airport (YIA).

Kelompok Reguler melakukan observasi di Desa Wisata Krembangan, Kulon Progo, dengan fokus pada pengembangan destinasi wisata berbasis masyarakat dan keberlanjutan. Sementara itu, kelompok ASPERAPI meneliti pengelolaan fasilitas MICE di The Alana Hotel and Convention by ASTON, di mana para mahasiswa berdiskusi langsung dengan Bapak Agus Anom Suroto (General Manager The Alana Hotel Yogyakarta), Bapak Tazbir (Wakil Ketua Umum DEKRANASDA Yogyakarta dan Ketua Dewan Penasehat KADIN Yogyakarta), serta Bapak Endro (Ketua DPD ASPERAPI Yogyakarta). Diskusi menyoroti strategi efisiensi, teknologi layanan, dan kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat daya saing pariwisata daerah.

Sementara itu, kelompok Angkasa Pura meneliti potensi konektivitas di Yogyakarta International Airport bersama PT Angkasa Pura Indonesia, PT Integrasi Aviasi Solusi, dan PT KAI. Mahasiswa memperoleh wawasan mengenai sinergi kebijakan dan peran konektivitas udara dalam memperkuat posisi Yogyakarta sebagai destinasi MICE dan wisata unggulan.

Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) di Alana Convention Center, di mana mahasiswa memaparkan hasil observasi dan ide pengembangan pariwisata berkelanjutan di Yogyakarta.

 

Hari berikutnya, kegiatan ditutup dengan sesi sharing bersama para pemangku kepentingan industri. Dr. Nurbaeti, M.M., QRGP selaku perwakilan Institut Pariwisata Trisakti, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya sinergi antara akademisi dan pelaku industri.

Field Research ini menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk memahami praktik langsung industri MICE, sekaligus memperkuat hubungan kolaboratif antara perguruan tinggi, asosiasi, dan dunia usaha,” ujarnya.

Perwakilan mahasiswa, Hosea Andreas Runkat, turut menegaskan pentingnya kontribusi pemikiran mahasiswa dalam mengembangkan potensi pariwisata Yogyakarta.

“Yogyakarta memiliki daya tarik besar untuk pengembangan MICE. Diperlukan strategi terpadu yang melibatkan SDM, teknologi, dan infrastruktur,” tuturnya.

Kegiatan juga menghadirkan keynote speech dari General Manager Yogyakarta International Airport, Ruly Artha yang menyoroti upaya penguatan konektivitas dan layanan bandara sebagai main gate menuju destinasi pariwisata Yogyakarta. Acara ditutup dengan penyerahan plakat dan cenderamata dari Institut Pariwisata Trisakti kepada para mitra yang telah berkontribusi.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengintegrasikan teori akademik dengan praktik industri serta memahami peran inovasi dan kolaborasi sebagai kunci pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Visited 22 times, 1 visit(s) today
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pinterest

Leave a Reply