Kuliah Umum STP Trisakti di Kemenpar

[vc_row][vc_column width=”3/4″ el_class=”vc_sidebar_position_right” offset=”vc_col-lg-9 vc_col-md-9 vc_col-sm-12″][stm_post_info css=”.vc_custom_1437111129257{margin-bottom: 0px !important;}”][vc_custom_heading text=”Kuliah Umum STP Trisakti diselenggarakan di Kementerian Pariwisata RI” font_container=”tag:h3|text_align:left” use_theme_fonts=”yes”][vc_column_text]


Untuk pertama kalinya Kegiatan Kuliah Umum mahasiswa STP Trisakti 2019 dilaksanakan diluar kampus yaitu di ruang Balairung Kementerian Pariwisata pada tanggal 27 Agutus 2019. Dipilihnya Kantor Kementerian Pariwisata selain merupakan Pusat Informasi dan kegiatan Pariwisata juga banyak tenaga ahli pariwisata yang melakukan kajian ilmu Pariwisata yang akan dipelajari di kuliah nanti serta untuk  memotivasi mahasiswa baru.

Kuliah Umum yang dibuka Ketua Yayasan Trisakti, Mayjen TNI (Purn), Djanadi Bimo Prakoso, M.Sc, MPA itu menampilkan pembicara lain yaitu Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata, Kementerian Pariwisata, Dr Anang Sutono, CHE, Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar lembaga Kementerian Pariwisata Dr Wisnu Bawa Tarunajaya  dan Director Operation & Commerce and Hospitality, Mohammad Muchlis.

Selain materi  Pariwisata juga diberikan materi wawasan kebangsaan oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jenderal TNI (Purn), Agum Gumelar

Apapun bidang yang digeluti mahasiswa wawasan kebangsaan tetap diperlukan oleh mahasiswa.

Agum menjelaskan, potensi ancaman terhadap Pancasila akan selalu ada baik itu datang dari komunisme, liberalisme, separatisme maupun radikalisme agama. Indonesia akan tetap kokoh dan tegak berdiri, jika seluruh rakyatnya berpegang pada 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sementara itu, Ketua Yayasan Trisakti, Bimo Prakoso mengatakan, kuliah perdana digelar diluar kampus agar mahasiswanya dapat pengalaman yang tak terlupakan. Apalagi kuliah perdana itu dihadiri sejumlah narasumber yang mumpuni di bidangnya.

Hal senada dikemukakan Staf Ahli Menteri Pariwisata, Anang Sutono. Karir di dunia pariwisata adalah pilihan tepat, seiring berkembangnya industri pariwisata dunia. Ia meminta pada mahasiswa untuk mengembangkan keahlian lain agar mampu bersaing di era global.

Keahlian itu misalkan, kemampuan berbahasa asing diluar bahasa Inggris. Kemampuan dalam bidang komputer juga memainkan peran penting dalam peningkatan karir di masa depan, kata Anang seraya berharap mahasiswa STP bisa menjadi “duta-duta” untuk pariwisata Indonesia di mata dunia. Selain itu Anang juga memaparkan tentang pentingnya Kode Etik Pariwisata Dunia.

Wisnu Bawa Tarunajaya menyatakan pentingnya sumber daya manusia (SDM) di pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas dirinya agar mampu bersaing di dunia kerja yang makin kompetitif. Terus konsisten, agar karir yang dibangun dari bawah bisa mencapai posisi puncak.

Hal senada dikemukakan Mohammad Muchlis yang memulai karirnya di dunia pariwisata sebagai pengangkat koper di sebuah hotel. Meski sudah di posisi puncak, semangat Muchlis untuk belajar tak pernah berhenti. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa alih jenjang di STP Trisakti pada jurusan perhotelan.

Untuk bisa terpilih, kita harus memampukan diri. Bukan hanya pada keahlian, tetapi juga dalam pendidikan, kata Muchlis. **trd

[/vc_column_text][vc_row_inner][vc_column_inner][/vc_column_inner][/vc_row_inner][stm_post_author][stm_post_comments][/vc_column][vc_column width=”1/4″ offset=”vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_widget_sidebar sidebar_id=”default” el_class=”sidebar-area-right sidebar-area”][stm_post_tags][/vc_column][/vc_row]

Visited 9 times, 1 visit(s) today
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pinterest

Leave a Reply