Jakarta, 4 Desember 2025 — Institut Pariwisata Trisakti menyelenggarakan Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan institusi, para ketua program studi, serta dosen dari berbagai program studi, dalam kegiatan menghadirkan Ibu Dr. Wahyuningsih Santosa, ME., M.Phil. sebagai narasumber utama, dan di moderatori oleh Bapak Dr. Arief Faizal Rachman, SST., MT., Kaprodi S1 Pariwisata.
Acara dibuka dengan kehadiran para pimpinan IP Trisakti, yaitu Wakil Rektor I Bapak Agus Riyadi, SST.Par., M.Sc., Ph.D, CHIA., QCRO.; Wakil Rektor II Ibu Dr. Nurbaeti, MM, QRGP.; dan Wakil Rektor III Ibu Dr. Novita Widyastuti, SST.Par., M.Si.Par., CIIQA., QCRO. Turut hadir Dekan Fakultas Pariwisata Bapak Dr. Surya Fadjar Boediman, SST.Par., MM.Par., serta para Kaprodi dari berbagai program studi:
* S2 Pariwisata: Ibu Dr. Rina Suprina, M.Hum., M.Si.Par.
* S1 Kewirausahaan: Bapak Michael Khrisna Aditya, SST., M.Par.
* S1 Bisnis Digital: Bapak Ariawan Aryapranata, S.Kom., MTI.
Selain jajaran pimpinan dan kaprodi, workshop juga diikuti oleh dosen dari Program Studi S3 Pariwisata, S2 Pariwisata, S1 Pariwisata, S1 Bisnis Digital, dan S1 Kewirausahaan.
Memasuki sesi pemaparan, narasumber menekankan bahwa penerapan OBE bukan hanya berkaitan dengan struktur kurikulum, melainkan juga keselarasan dokumen akademik dan konsistensi implementasi di dalam kelas. Ia menjelaskan bahwa penyusunan OBE harus tercermin dalam dokumen yang rapi, terstruktur, dan berkesinambungan mulai dari profil lulusan, CPL, CPMK, hingga metode pembelajaran dan assessment.

“OBE harus terlihat secara nyata di seluruh dokumen kurikulum dan proses pembelajaran. Alignment menjadi kunci: semuanya harus saling terhubung dan tidak boleh ada bagian yang berdiri sendiri,” jelas narasumber dalam sesi pemaparan. Peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai penyusunan RPS berbasis OBE, pentingnya sub-CPMK, serta bagaimana assessment harus benar-benar mengukur capaian pembelajaran yang direncanakan.
Sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang melibatkan para kaprodi dan dosen. Berbagai pertanyaan muncul terkait cara menjaga konsistensi kurikulum, menghindari tumpang tindih mata kuliah, hingga kebutuhan akan sistem informasi yang mampu mendukung pelaksanaan OBE secara efektif. Narasumber menekankan pentingnya evaluasi kurikulum secara rutin setiap dua tahun untuk memastikan relevansi dan adaptasi terhadap perubahan industri maupun regulasi.
Pada sesi siang, peserta mengikuti kegiatan peninjauan dokumen kurikulum masing-masing program studi. Melalui kegiatan ini, para dosen diharapkan mampu mengidentifikasi kesenjangan pada dokumen RPS, portofolio mata kuliah, serta rencana pembelajaran yang sudah berjalan. Suasana diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai masukan dan strategi yang dapat segera diterapkan.
Kegiatan ditutup dengan penyampaian rangkuman hasil diskusi serta rencana tindak lanjut yang akan dikoordinasikan di tingkat program studi. Seluruh peserta sepakat bahwa penguatan dokumentasi, peningkatan pemahaman alignment OBE, serta pembangunan sistem informasi akademik yang terintegrasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di IP Trisakti.
Dengan terselenggaranya workshop ini, Institut Pariwisata Trisakti kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan kurikulum yang relevan, adaptif, dan berdaya saing, sehingga mampu melahirkan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri pariwisata yang terus berkembang.





