Pada (19/10) Institut Pariwisata Trisakti kembali memperkuat kerja sama dengan Guilin Tourism University (GTU) China, setelah melihat tingginya minat mahasiswa ikuti program double degree di negara tirai bambu tersebut.
“Kerja sama dengan GTU China akan diperluas, tak hanya pada program double degree, tapi juga joint research dan kuliah pendek bagi dosen,” kata Rektor Institut Pariwisata Trisakti, Fetty Asmaniati, SE., MM usai menerima President of GTU, Prof Lin Chunyi di kampus Bintaro, Jakarta.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Vice Dean of Belt and Road International School Departement, GTU, Zhu Jinsheng; dan dua staff GTU yang akan kuliah S2 di Institut Pariwisata Trisakti yaitu Jiang Yine dan Su Jinmei; serta satu dosen GTU yaitu Quan Na yang akan kuliah program doktoral di Institut Pariwisata Trisakti.
Dijelaskan, kerja sama Program Double Degree antara Institut Pariwisata Trisakti dengan GTU China telah terjalin sejak 2016 lalu. Ada sekitar ratusan mahasiswa Institut Pariwisata Trisakti yang ikut program tersebut.
Program Double Degree yang dikembangkan Institut Pariwisata Trisakti, tak hanya dengan GTU China tapi juga dengan kampus pariwisata terkemuka dari 3 negara lainnya. Disebutkan, IMI Switzerland, Burapha University, Thailand, James Cook University Australia.
Ibu Fetty meyakini kampus yang diajak kerja sama Institut Pariwisata Trisakti memiliki reputasi yang bagus. Contohnya GTU China. Kampus tersebut memiliki jaringan kuat dengan hotel-hotel berbintang di seluruh wilayah China.
Dengan demikian, lulusannya dapat bersaing di dunia global. Keuntungan dari program double degree ini, mahasiswa jadi mahir dalam bahasa Inggris. Sehingga mereka bisa berkarir di industri pariwisata secara global.
Keistimewaan dari program double degree di Institut Pariwisata Trisakti yaitu pembelajaran dilaksanakan selama 2 tahun di masing-masing negara. Program magang diatur sepenuhnya oleh perguruan tinggi asing.
Kepala Departemen Prodi S1 Pariwisata, Institut Pariwisata Trisakti, Drs. Amrullah, SE., M.Hum., M.Si.Par dalam kesempatan yang sama menjelaskan, program lain yang akan dikembangkan bersama Institut Pariwisata Trisakti dan GTU China dalam bidang penelitian.
“Kami menargetkan joint research ini akan publikasi yang bisa masuk ke jurnal internasional terindeks scopus. Hal itu akan mendongkrak reputasi kampus Institut Pariwisata Trisakti maupun GTU,” ujar Amrullah.
Terkait rencana dosen GTU China, Quan Na yang akan ambil Program Doktoral di Institut Pariwisata Trisakti mengaku senang bisa kuliah diluar negaranya.
“Institut Pariwisata Trisakti memiliki reputasi yang bagus sebagai kampus pariwisata. Ini kesempatan bagi saya untuk belajar kebudayaan dan kehidupan diluar negara saya,” kata Na yang mengaku senang dengan kerja sama ini.