Bali, 17 Oktober 2025 – Institut Pariwisata Trisakti sukses menggelar The 5th International Conference on Tourism, Gastronomy, and Tourist Destination (TGDIC) 2025 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Konferensi internasional yang berlangsung selama tiga hari, pada 16–18 Oktober 2025 ini diikuti oleh 70 delegasi dari lima negara dan menghadirkan berbagai pakar internasional di bidang pariwisata, gastronomi, dan manajemen destinasi.
Tahun ini, TGDIC 2025 menghadirkan narasumber ternama, antara lain Prof. Dr. Mohd. Salehuddin Mohd Zahari dari UCSI University (Malaysia), Prof. Dr. Sarah Gardiner dari Griffith University (Australia), Pegasus & Endowed Prof. Fevzi Okumus dari University of South Carolina (Amerika Serikat), serta Febrina Intan, Presiden Direktur Injourney Destination Management (Indonesia).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, S.T., yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Trisakti (IKATRISAKTI). Dalam kesempatan tersebut, Maman hadir sebagai keynote speaker dan menegaskan pentingnya sinergi antara sektor pariwisata dan UMKM dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam sambutannya, Maman menyoroti peran strategis 6.152 desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, tren wisatawan saat ini menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap keunikan daerah, mulai dari kuliner hingga karakteristik budaya lokal.
“Kita berangkat dari objektivitas realitas bahwa setiap orang yang berwisata pasti mencari kekhasan daerah—makanan, minuman, maupun destinasi unggulannya. Jika sektor UMKM menjadi perhatian utama, hal ini akan menciptakan multiplier effect bagi ekonomi daerah dan membuka peluang tumbuhnya UMKM lokal,” ujar Maman.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa gagasan penguatan UMKM di desa wisata telah dibahas bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Rencana sinergi tersebut akan difokuskan pada desa-desa wisata prioritas untuk memastikan program berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Tentu dari ribuan desa wisata itu tidak semuanya bisa kita garap sekaligus. Kita akan buat skala prioritas bersama Kementerian Pariwisata agar hasilnya optimal,” jelasnya.
Maman optimistis kolaborasi antara sektor pariwisata dan UMKM akan memberi dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat lokal serta memperkuat ekosistem wisata nasional.
“Sektor pariwisata tumbuh, ekonomi daerah pun ikut maju,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Institut Pariwisata Trisakti, Assoc. Prof. Fetty Asmaniati, menyambut baik arahan Kementerian UMKM. Ia menilai pendekatan tersebut sejalan dengan upaya yang telah dilakukan Institut Pariwisata Trisakti dalam pembinaan desa wisata berbasis potensi lokal.
“Kami sejalan dengan pemikiran Pak Menteri. Kami juga telah membina salah satu desa wisata di Kuningan—mulai dari aspek kuliner hingga destinasi—dan kini desa tersebut berhasil menarik wisatawan mancanegara,” ungkapnya.
Fetty menegaskan bahwa Institut Pariwisata Trisakti berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah di bidang pariwisata, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kekuatan sumber daya manusia dan jejaring akademik internasional yang dimiliki, Institut siap berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Tujuannya hanya satu, yaitu untuk kemajuan bangsa dan kejayaan Indonesia,” pungkasnya.
Rangkaian TGDIC berlanjut dengan sesi Call For Paper atau yang disebut dengan Paper Presentation. Sesi ini dibagi menjadi 3 ruangan yaitu Mengwi 2,3 dan 5 yang masing-masing berisikan 18 Presenter untuk mempresentasikan jurnal yang telah dibuat.
Rangkaian The 5th International Conference on Tourism, Gastronomy, and Tourist Destination (TGDIC) 2025 yang diselenggarakan oleh Institut Pariwisata Trisakti resmi ditutup dengan kegiatan Farewell Dinner di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu malam (18/10/2025).
Acara penutupan berlangsung hangat dan penuh keakraban, menjadi momen reflektif atas keberhasilan penyelenggaraan konferensi yang telah mempertemukan para akademisi, praktisi, dan peneliti dari lima negara selama tiga hari. Dalam suasana penuh semangat kolaborasi, diumumkan pula para penerima penghargaan Best Paper dan Best Presenter sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi ilmiah terbaik dalam bidang pariwisata dan gastronomi.
Dalam closing statement, Bapak Agus Riyadi, M.Sc., Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pariwisata Trisakti, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pembicara, peserta, dan panitia atas terselenggaranya konferensi internasional ini dengan baik. Ia menekankan bahwa kolaborasi akademik seperti TGDIC sangat penting dalam memperkuat riset dan inovasi di bidang pariwisata dan gastronomi.
“Konferensi ini bukan sekadar forum ilmiah, tetapi juga ruang untuk memperluas jejaring global dan menumbuhkan kolaborasi lintas disiplin. Melalui semangat sinergi, kita dapat memperkuat kontribusi akademik bagi kemajuan pariwisata Indonesia dan dunia,” ujar Agus Riyadi.
Beliau juga berharap hasil dari TGDIC 2025 dapat menjadi pijakan dalam pengembangan riset dan praktik pariwisata yang berkelanjutan di masa depan.
Selain itu, Bapak Dr. I Made Sudjana selaku Rektor Institut Pariwisata Bisnis Internasional Bali yang merupakan Co-Host dari acara ini turut memberikan sambutan hangat pada kegiatan The 5th TGDIC 2025 ini.
Penghargaan Best Paper diberikan kepada karya-karya terbaik yang dinilai berdasarkan kualitas penelitian, relevansi tematik, serta kontribusi terhadap pengembangan ilmu pariwisata. Berikut daftar pemenangnya:
- Best Paper: Work-Leisure Balance as a Catalyst for Leader Engagement: Evidence from Four-Star Hotel General Managers in Jakarta
- 1st Runner-Up: Customer Experience Touchpoints That Drive Customer Satisfaction at Wellness Resort: A Qualitative Analysis
- 2nd Runner-Up: Strategic Destination Management and Viral Content-Based Digital Promotion to Attract Foreign Tourist to Tumpak Sewu, Lumajang
- 3rd Runner-Up: The Potential of Pilgrimage Tourism in Pringsewu, Lampung
Selain itu, penghargaan Best Presenter diberikan kepada pemakalah yang dinilai paling unggul dalam penyampaian ide, kejelasan presentasi, serta interaksi dengan audiens di masing-masing ruang sesi paralel. Adapun penerimanya adalah:
- Mengwi 2: Emily Anak Rogos
- Mengwi 3: Kevin Margatan
- Mengwi 5: Gratia Wirata Laksmi
TGDIC 2025 menjadi wujud nyata komitmen Institut Pariwisata Trisakti dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan jejaring global di bidang pariwisata, gastronomi, serta pengelolaan destinasi berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, diharapkan kolaborasi lintas sektor terus terjalin guna memperkuat daya saing pariwisata dan UMKM Indonesia di kancah internasional.