Bimtek Pengelolaan Homestay di Palembang

[vc_row][vc_column width=”3/4″ el_class=”vc_sidebar_position_right” offset=”vc_col-lg-9 vc_col-md-9 vc_col-sm-12″][stm_post_info css=”.vc_custom_1437111129257{margin-bottom: 0px !important;}”][vc_custom_heading text=”Kemenpar Gandeng Dosen STP Trisakti Dalam Bimtek Pengelolaan Homestay di Palembang” font_container=”tag:h3|text_align:left” use_theme_fonts=”yes”][vc_column_text]


Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (Disbudpar Sumsel) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) kepariwisataan bidang pengelolaan homestay di Excelton Hotel, Palembang pada Senin-Selasa (22-23/7/2019).

Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari pemilik dan pengelola homestay, perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan usaha pariwisata dilibatkan dalam bimtek yang berlangsung dua hari. Bimtek pengelolaan homestay dipandang perlu karena Sumsel saat ini sudah menjadi salah satu destinasi pariwisata yang diperhitungkan di Indonesia, khususnya sebagai destinasi olahraga dan MICE.

Kegiatan dibuka oleh Plt. Kadisbudpar Aufa Syhrizal yang dalam kesempatan tersebut juga memaparkan tentang Arah Kebijakan Pembanguna Pariwisata Sumatera Selatan. Dalam paparannya, Aufa menyatakan bahwa pembangunan homestay yang merupakan salah satu dari tiga program pengembangan pariwisata pemerintah jelas merupakan suatu terobosan yang baik untuk menggiatkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

“Homestay sebagai suatu alternatif akomodasi yang terjangkau bukan saja diharapkan dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang melonjak dengan adanya berbagai destinasi di Sumatera Selatan, akan tetapi juga membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya,” ujarnya.

Dalam bimtek ini dihadirkan beberapa narasumber yang berasal dari akademisi dan praktisi. Amalia Mustika yang merupakan dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti Jakarta dan dalam kesempatan ini menjadi narasumber Kemenpar memaparkan mengenai Homestay di Desa Wisata. Dalam paparannya, Amalia menyampaikan mengenai syarat-syarat ideal sebuah homestay di desa wisata.

“Jadi sebuah homestay itu terdiri dari produk, pengelolaan dan pelayanan kepada tamu. Produk ya fisik homestaynya, seperti kamar tidur, kamar tamu, fasilitas. Pengelolaan meliputi tata cara pemasaran, pembersihan, dan sebagainya. Sedangkan pelayanan ya bagaimana kita memperlakukan tamu yang ada di homestay kita. Nah ketiga hal ini harus sama-sama diperhatikan agar tamu yang menyewa sebagian rumah tinggal kita tersebut merasa betah,” jelasnya.

Selain Amalia, narasumber lain yang mengisi bimtek tersebut adalah Sholahuddin Arsyad dari Universitas Binadarma yang membawakan materi Manajemen Pengelolaan Homestay dan Andreas Christanto dari Hotel Arista yang memaparkan tentang Pelayanan Prima Homestay.


[/vc_column_text][vc_row_inner][vc_column_inner][/vc_column_inner][/vc_row_inner][stm_post_author][stm_post_comments][/vc_column][vc_column width=”1/4″ offset=”vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_widget_sidebar sidebar_id=”default” el_class=”sidebar-area-right sidebar-area”][stm_post_tags][/vc_column][/vc_row]

Visited 31 times, 1 visit(s) today
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pinterest

Leave a Reply