Yayasan Pendidikan Budaya Mentawai (YPBM) dengan bangga mengumumkan bahwa film “Mentawai Souls of the Forest” oleh Joo Peter dengan kolaborasi Yayasan Pendidikan Budaya Mentawai (YPBM) mendapatkan penghargaan Special Jury Prize di malam penganugerahan film kompetisi Bali Internasional Film Festival – Balinale edisi ke-15 yang diselenggarakan di Cinema XXI Beachwalk Kuta Bali, 9-12 Juni 2022
Perwakilan dan utusan Yayasan Pendidikan Budaya Mentawai (YPBM), Martison Siritoitet yang juga mahasiswa jurusan ST.r UPW STP Trisakti bertindak sebagai kolaborator film project turut hadir dalam rangkaian acara festival bersama Joo Peter Director dan Producer yang berasal dari Jerman.
“Untuk pertama kali saya memiliki kesempatan mengunjungi acara Bali Internasional Indigenous Film Festival 2019 dan pertama bertemu Joo Peter yang tertarik melihat dokumenter pendek saya tentang YPBM dan kebudayaan Mentawai. Setelah itu kami tetap berkomunikasi hingga akhirnya saya mengundang beliau mengunjungi Mentawai dan mulai berkolaborasi membuat film yang saat ini terpilih dalam festival Balinale 2022,” ungkap Martison.
Mentawai-Souls of the Forest
“Film ini menggambarkan kehidupan sehari-hari suku asli Mentawai, kosmos spiritual mereka dan komitmen mereka untuk melestarikan budaya dan habitat alami mereka sendiri. Perusahaan pembalakan mengancam ekosistem pulau yang rentan. Rekaman dan bahan arsip bersejarah yang langkah menceritakan kisah penindasan selama puluhan tahun terhadap budaya asli, juga tentang ketahanan karakter utama dan suku terakhir yang tinggal di hutan. Tokoh utama, Sikerei Aman Laulau telah menjadi pemimpin dalam perjuangan ini selama beberapa dekade, bertemu dengan gubernur di Sumatera dalam titik kunci sejarah. Bagian akhir dari film ini mengeksplorasi konteks geopolitik dan menunjukkan generasi baru bergabung dengan karakter utama dalam perjuangan untuk pelestarian lingkungan dan budaya Mentawai – sebagai bagian dari gerakan yang lebih besar di Indonesia. Project ini didukung oleh peneliti terkenal, aktivis, jurnalis dan yayasan adat. Film ini merupakan salah satu dari rangkaian film yang direncanakan untuk merayakan keragaman dan kekayaan budaya asli Indonesia” Director Joo Peter.
Panitia menyatakan bahwa film Mentawai mengundang penonton memasuki dunia yang belum banyak orang temui. Dunia dengan kecantikan yang luar biasa. Perspektif luar biasa ini dihadirkan seorang penulis dan sutradara berbakat, Joo Peter dari Jerman, yang melalui visualnya mampu memberikan akses ke dunia fisik yang menakjubkan, kosmologi, serta keberanian orang-orang Mentawai sebagai penduduk asli terakhir kepulauan Sumatera.
Yayasan Pendidikan Budaya Mentawai dengan tulus mengucapkan terimakasih kepada Ibu Deborah Gabinetti President dan Founder Bali International Film Festival-Balinale dan seluruh panitia atas penyelenggaraan festival yang luar biasa mengapresiasi karya para filmmaker. Ucapan terimakasih kepada Joo Peter (Director/Producer), Ilona Grundmann (Producer/Distributor) yang telah senantiasa membantu seluruh pendanaan perwakilan YPBM mengunjungi festival, Kepada Ibu Fetty Asmaniati, SE.,MM selaku President Trisakti School of Tourism (Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti) yang telah senantiasa memberikan dukungan kepada Martison Siritoitet selaku mahasiswa STP Trisakti Program Beasiswa Unggulan Kemdikbudristek untuk menghadiri penyelenggaraan acara Balinale, Kepada seluruh teman dan kolega yang telah menaruh kontribusi dan harapan pada pencapaian Yayasan Pendidikan Budaya Mentawai.