[vc_row][vc_column width=”3/4″ el_class=”vc_sidebar_position_right” offset=”vc_col-lg-9 vc_col-md-9 vc_col-sm-12″][stm_post_info css=”.vc_custom_1437111129257{margin-bottom: 0px !important;}”][vc_custom_heading text=”Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan salah satu dari 11 Program Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek” font_container=”tag:h3|text_align:left” use_theme_fonts=”yes”][vc_column_text]
STP Trisakti menyambut kedatangan 11 mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari 6 kampus di luar Jawa pada Senin 4 Oktober 2021 di ruangan Auditorium STP Trisakti. Mereka akan menjalani program tersebut hingga Desember 2021. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan salah satu dari 11 Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), Kemendikbudristek
Ketua STP Trisakti, ibu Fetty Asmaniati dalam sambutannya mengaku bangga kampusnya dilibatkan dalam Program MBKM yang memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar di luar program studinya selama 3 bulan. Program tersebut juga bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa akan budaya lain di Indonesia.
11 mahasiswa Program MBKM yang ditempatkan di STP Trisakti itu berasal dari 6 perguruan tinggi, yaitu Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara; Universitas Muhammadiyah Makassar; Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, Pakajene, Sulawesi Selatan; Universitas Mulawarman Kalimantan Timur; Universitas Negeri Makassar; dan Universitas Nusa Cendana, Kupang Nusa Tenggara Timur. Mereka akan mempelajari mata kuliah manajemen perhotelan, manajemen destinasi, kitchen, pastry, bisnis wisata, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Mahasiswa yang bisa mengikuti program MBKM, harus memiliki sejumlah prestasi secara akademik Karena mereka memiliki mandat sebagai duta dari kampusnya, serta berbagi pengalaman dan keterampilan di kampus tujuan. Selain kegiatan yang dapat memperkuat ikatan dalam NKRI.
Sebaliknya Mahasiswa STP Trisakti yang terpilih sebanyak 13 orang dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ditempatkan dalam satu kampus di Universitas Nusa Cendana NTT mulai pertengahan Oktober 2021. “Melalui program ini diharapkan terjadi alkuturasi budaya di kalangan mahasiswa. Sehingga satu sama lain bisa saling menghargai,” tuturnya.
Para mahasiswa yang tertarik mendaftar di bagian Kemahasiswaan. Setelah itu, data diserahkan ke Ditjen Diktiristek secara online. Selanjutnya pihak Kemdikbudristek yang akan menentukan kampus tujuan. Semua biaya ditanggung pemerintah, termasuk biaya hidup termasuk tempat tinggal sementara (kos), kegiatan budaya selama masa pertukaran mahasiswa dan tiket pesawat.
Salah satu peserta program dari Universitas Nusa Cendana NTT, Agnes G Ataupah mengaku senang masuk dalam Program MBKM untuk kampus STP Trisakti. Ia ingin belajar tentang manajemen perhotelan, meski saat ini tengah kuliah pada program studi psikologi.
“Saya suka psikologi, tapi suka traveling. Karena itu, saya ambil mata kuliah yang berhubungan dengan perhotelan dan pariwisata,” kata Agnes yang mengaku sangat senang karena kampus yang dituju sesuai dengan harapannya.
Hal senada dikemukakan Inayah Mappatoba dari Universitas Muhammadiyah Makassar program studi ilmu pemerintahan. Ia mengaku senang terpilih di STP Trisakti, karena salah satu hobinya adalah membuat kue.
“Ilmu yang saya pelajari di STP ini akan sangat berguna untuk mendukung hobi saya dalam membuat kue. Ini sungguh seperti mimpi yang jadi kenyataan. Saya mengucapkan terimakasih pada pemerintah, berkat program ini saya bisa belajar baking, mengenal kota Jakarta dan belajar bersama mahasiswa lain,” ucap Inayah menandaskan.
[/vc_column_text][vc_row_inner][vc_column_inner][vc_images_carousel images=”14247,14248,14249,14250,14251,14246″][/vc_column_inner][/vc_row_inner][stm_post_author][stm_post_comments][/vc_column][vc_column width=”1/4″ offset=”vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_widget_sidebar sidebar_id=”default” el_class=”sidebar-area-right sidebar-area”][stm_post_tags][/vc_column][/vc_row]