Dalam rangka memperluas peran dan kontribusi di sektor pariwisata dan layanan syariah, kunjungan tindak lanjut telah dilaksanakan dengan membahas empat program utama: pengembangan Halal Tourism, pemanfaatan penginapan 160 kamar, serta kajian pengelolaan travel Umroh dan Haji, di kawasan Jakarta Islamic Centre (JIC).
Institut Pariwisata Trisakti akan menyusun proposal awal Halal Tourism yang diharapkan menjadi pionir dalam pengembangan wisata halal berstandar internasional. Di bidang hospitality, pengelolaan penginapan 160 kamar akan dioptimalkan oleh P3M dan Program Studi Hotel, untuk memastikan kualitas layanan sesuai standar industri. Serta Kajian untuk pengembangan unit bisnis perjalanan Umroh dan Haji.
Tak kalah penting, kawasan Jakarta Islamic Centre akan menjadi pusat kegiatan berbasis komunitas muslim. Program aktivasi meliputi pelatihan wisata halal, workshop pengelolaan travel syariah, penyelenggaraan seminar, hingga event komunitas, untuk mendorong JIC sebagai ikon pengembangan pariwisata halal di Jakarta.
Dalam sambutannya, Ketua Lembaga Jakarta Islamic Centre menyampaikan, “Jakarta Islamic Centre siap bertransformasi menjadi pusat wisata halal, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat muslim. Kolaborasi ini menjadi momentum penting untuk menghidupkan JIC sebagai pusat peradaban Islam modern di Jakarta.”
Senada dengan itu, Rektor Institut Pariwisata Trisakti menambahkan, “Kami berkomitmen mendukung penuh semua program pengembangan ini. Keterlibatan kami dalam Halal Tourism, hospitality training, travel Umroh-Haji, hingga aktivasi kawasan JIC adalah bagian dari misi membangun SDM pariwisata syariah yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global.”
Dengan kolaborasi lintas unit dan dukungan penuh berbagai pihak, diharapkan seluruh program ini akan menjadi langkah strategis dalam membangun masa depan pariwisata berbasis syariah yang lebih maju.
Turut Hadir Ibu Fetty Asmaniati, Prof. Willy Arafah, Ibu Dr. Novita Widyastuti, Bapak Dr. Amrullah, Bapak Rahmad, Bapak Rianto, Bapak RMW Agie Pradhipta, Ibu Dr. Devita Gantina, Ibu Dyah Pramanik, Bapak Oktovianus dan Ibu Rizky Cahyani