Jakarta, 24 Agustus 2024 Institut Pariwisata Trisakti (IP Trisakti) kembali dipercaya menjadi penyelenggara New Colombo Plan (NCP) 2024 di Indonesia, yang diinisiasi oleh Pemerintah Australia.
Kegiatan yang didukung James Cook University Australia itu berlangsung pada 24 Agustus hingga 8 September 2024, dengan tema ‘Cultural Tourism in Indonesia’Wakil Rektor III, Novita Widyastuti dalam pidato sambutannya saat menerima 5 mahasiswa James Cook University di kampusnya, Senin (26/8/24) mengaku bangga IP Trisakti terpilih lagi menjadi penyelenggara NCP di Indonesia.
Hal itu menandakan IP Trisakti memiliki kualitas yang mumpuni sebagai kampus pariwisata di Tanah Air. “Ini tahun kedua, IP Trisakti menjadi penyelenggara NCP di Indonesia. Semoga kegiatan yang berlangsung 2 pekan di 3 kota berjalan lancar,” ujarnya.
Sekadar informasi, NCP adalah program yang diinisiasi Pemerintah Australia melalui Kementerian Luar Negeri dan Perdagangannya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa Australia tentang budaya dan pariwisata di kawasan Indo-Pasifik.
Program NCP di Indonesia diikuti
5 mahasiswa dari James Cook University Australia. Mereka adalah Jamie Cullen, Anwar Ali Abukar, Alex Zander Engreso, Mirachel Zezi Kuli Mushi dan Juliette Edwards.
Mereka berasal dari beragam program studi, seperti HR Management, Hospitality and Tourism, Sport & Event management, Accounting & Finance, dan Politics.Seperti dikemukakan pendamping program dari James Cook University, Denis Tolkach, mahasiswa dari beragam latar belakang pendidikan itu ingin menggali, mencari pengalaman sekaligus menambah wawasan dan budaya tentang Indonesia.
“Selama ini yang mereka tahu tentang Indonesia adalah Bali. Padahal, negara ini memiliki keragaman budaya yang luar biasa,” ucap Associate Professor in Tourism and Hospitality Management, James Cook University itu.
Denis mengungkapkan perasaan senang bisa kembali ke Indonesia pada tahun kedua program NCP. “Kemarin sudah keliling Jakarta seharian. Naik MRT, merasakan Car Free Day yang tidak ada di Australia, ke Monas dan mampir ke Kota Tua,” tutur.
Hari kedua, lanjut Denis, belajar banyak hal di kampus IP Trisakti mulai dari belajar bahasa Indonesia dalam kelas, berkunjung ke pasar tradisional, belajar memasak makanan dan kue-kue khas Indonesia,” ucapnya.
Hasil dari NCP, lanjut Denis, tak berhenti sampai kunjungan ke daerah wisata dan belajar budaya Indonesia, tapi nantinya dilanjut dengan penelitian bersama dengan IP Trisakti terkait dengan pariwisata di Indonesia.
Hal senada disampaikan Kasubag Kerja Sama, IP Trisakti, Triana Rosalina Dewi. Selaku pendamping program, ia mengaku senang melihat antusias peserta saat berkunjung seharian di Jakarta.
“Kebijakan Car Free Day tidak ada di Australia. Mereka gembira sekali melihat warga yang bermain santai di jalan utama ibukota,” tuturnya.
Pengetahuan tentang beragam budaya Indonesia tidak hanya didapatkan melalui materi-materi yang telah diberikan, tetapi juga lewat makanan yang disajikan. Terhidang beragam menu makanan khas Indonesia seperti soto kudus, sate ayam, perkedel, gulai ayam, rendang, sambel ijo, gulai nangka dan masih banyak lagi.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan beragam suku bangsa. Taman Mini Indonesia Indah merupakan destinasi wisata representative dari Indonesia, karena disana terdapat berbagai macam suku yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Para peserta diajak untuk berkeliling mengenal Indonesia salah satunya melalui Taman Mini Indonesia Indah (TMII), mereka dapat melihat rumah adat, pakaian adat, benda-benda khas adat tersebut.Setelah Jakarta, lanjut Dewi, peserta NCP akan berkunjung ke Bandung untuk belajar seputar budaya Sunda dan pariwisatanya. Daerah terakhir yang akan dikunjungi adalah Yogyakarta. Peserta akan belajar banyak tentang budaya daerah tersebut.
“Setelah kurang lebih dua minggu berada di Indonesia, para peserta akan membuat laporan dan mempresentasikan tentang apa yang telah mereka lihat, mereka kunjungi dan pelajari tentang Indonesia,” ucap Dewi.Hasil laporan akan menjadi rekomendasi dalam hal pemasaran, logistik, pendidikan dan entertainment. Paparan dilakukan di hadapan Dosen dan beberapa mahasiswa IP Trisakti untuk mendapat masukan dan sanggahan.
Dari kegiatan ini diharapkan para peserta dapat mengetahui lebih luas budaya dan pariwisata Indonesia dan dapat menjadi kenangan indah bagi masing-masing peserta.