OUTLOOK PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2024-2025 DALAM KULIAH PERDANA MAHASISWA BARU TA.2023-2024 INSTITUT PARIWISATA TRISAKTI

Pada Senin (02/10) Institut Pariwisata Trisakti mengadakan Kuliah Perdana Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2023/2024 yang berlangsung di Ruang Auditorium Institut Pariwisata Trisakti yang dihadiri oleh ratusan Mahasiswa/i dari Program Studi S1 Pariwisata, S1 Kewirausahaan, S1 Bisnis Digital, S.Tr Pengelolaan Perhotelan, S.Tr.Usaha Perjalanan Wisata, Magister bahkan Doktoral Pariwisata.

Rektor Institut Pariwisata Trisakti, Ibu Fetty Asmaniati, SE., MM membuka kegiatan Kuliah Perdana ini. Dalam sambutannya beliau mengatakan Kebangkitan sektor pariwisata pascapandemi covid-19 memberi dampak positif pada penerimaan mahasiswa baru di Institut Pariwisata (IP) Trisakti. Angkanya melebihi target.

“Kenaikannya memang tidak terlalu besar, tetapi hal itu patut disyukuri. Karena saat ini persaingan antar kampus untuk prodi pariwisata di Indonesia terbilang ketat,” kata Ibu Fetty

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc selaku Sekretaris Pengurus Yayasan Trisakti. Dalam sambutannya Prof. Dimyati mengingatkan pentingnya penggunaan teknologi bagi mahasiswa.

“Meski sekarang sudah endemi, pembelajaran daring tetap diperlukan. Kembangkan inovasi agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien,” ujar Prof Dimyati yang pernah menjabat sebagai Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) itu.

Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III di tengah kesibukannya menyempatkan hadir untuk memberikan sambutan kepada Mahasiswa Baru IP Trisakti.

Kepala LLDIKTI Wilayah III ini memberi pujian kepada IP Trisakti karena hampir 100 persen lulusannya terserap di industri. Upaya itu membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran terdidik yang mencapai 12 persen.

“Perguruan tinggi harus bisa membekali mahasiswanya keterampilannya agar bisa bersaing di dunia kerja atau menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.

Belajar dari pengalaman tersebut, lanjut Prof. Toni, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) menciptakan beragam program yang mendorong mahasiswa untuk belajar di luar kampusnya selama 1 tahun.

“Diharapkan mahasiswa bisa belajar diluar program studinya, agar nantinya bisa digunakan untuk bersaing setelah lulus,” katanya.

Selain itu ada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mengirim mahasiswanya belajar di kampus-kampus terkenal di luar negeri selama 6 bulan.

“Program tersebut saat ini memiliki skema mandiri, dimana mahasiswa berkontribusi dalam biaya. LLDikti Wilayah III dalam waktu dekat akan memberangkatkan mahasiswa dari 4 kampus swasta program MBKM Skema Mandiri ke Belanda,” katanya.

Prof. Toni berharap IP Trisakti juga membuat penawaran serupa untuk mahasiswanya ikut dalam Program MBKM Skema Mandiri agar mendapat pengalaman serupa. “Semoga nama IP Trisakti ada dalam Program MBKM Skema Mandiri tahap berikutnya,” tuturnya.

Menghadirkan Narasumber kunci seorang Presiden Director of PT Hotel Properti Internasional dan juga sebagai Dosen Program Magister di IP Trisakti, Bapak Braja Eka Sukma, M.Par., CHA., CHIA

“Kita bicara hotel bintang 3 dan 4 yang angka huniannya saat ini sudah diatas 60 persen di weekdays dan 90 persen di weekend di banyak kota. Sedangkan hotel bintang 5 tidak diproyeksikan, karena sedikit dan menyasar kelompok tertentu saja,” kata Pak Braja.

Ia menyebut 5 daerah yang memiliki peluang pariwisata terbesar di Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Bali dan Kalimantan Barat.

Visited 221 times, 1 visit(s) today
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pinterest

Leave a Reply